Pesugihan Gunung Kawi Jawa Timur

Pesugihan Gunung Kawi Jawa Timur

Ritual pesugihan gunung kawi tengah santer dibicarakan masyarakat Indonesia baik dari mulut ke mulut hingga ke berbagai media seperti televisi, internet, maupun surat kabar. Bagaimana tidak sebuah gunung yang berada di wilayah Malang, Jawa Timur ini kerap kali didatangi para peziarah yang datang dari berbagai tempat baik dari dalam negeri maupun luar negeri baik dengan niat untuk benar-benar berziarah maupun untuk suatu laku dan ritual mencari pesugihan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kebenaran dan asal usul cerita dan berita tersebut tim lingkar misteri telah menyusun informasi yang dapat Anda baca di bawah ini.

Letak Gunung Kawi

letak-gunung-kawi
Poker
Gunung kawi merupakan salah satu gunung berapi yang ada di Indonesia tepatnya berada di kecamatan Wonosari, kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. 
Sebagai salah satu tempat wisata andalah di Malang gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 2.500 meter dibawah permukaan laut tersebut memang cukup ramai dikunjungi  oleh masyarakat luas untuk sekedar berekreasi maupun untuk berziarah di sebuah makam yang terletak di obyek wisata tersebut.
Kehidupan masyarakat di sekitar lereng gunung kawi memang cukup maju, hal ini dapat kita lihat dari majunya kegiatan ekonomi di wilayah tersebut, tak heran jika banyak orang menjulukinya kota di pegunungan. Deretan penginapan berupa hotel dan motel juga dapat dengan mudah kita jumpai disepanjang jalan menuju obyek wisata yang tentunya sangat memanjakan bagi para pengunjung yang bermalam di wilayah tersebut.
Keramaian dan kemajuan kegiatan perekonomian lereng kawi seperti pedagang asongan, mini market, toko oleh-oleh dan lain sebagainya juga dapat menggambarkan betapa majunya wilayah tersebut dibandingkan dengan obyek wisata lain.
Diluar pengakuan masyarakat terhadap keindahan gunung kawi sebagai obyek wisata ternyata terdapat hal unik di dalamnya, yakni sebuah makam yang konon merupakan makam salah satu tokoh penyebaran Islam di wilayah tersebut yang terkenal dengan nama Eyang R.M. Imam Sudjono dan Kyai Zakaria yang kemudian akrab disebut dengan Eyang Sujo dan Eyang Jugo.
Pesugihan Gunung Kawi  Jawa Timur


Domino99
Tak banyak sumber sejarah yang meriwayatkan kehidupan beliau, salah satu sumber sejarah yakni berupa buku yang ditulis oleh Soeryowidagdo mengungkapkan bahwa beliau berdua merupakan pengikut pangeran Pangeran Diponegoro yang kemudian mengasingkan diri di wilayah kawi akibat tertangkap dan diasingkannya Pangeran Diponegoro. Kedua makam ini kemudian sering dikunjungi oleh umat islam untuk berziarah. 
Diluar hal wajar tentu sangat asyik dan menarik untuk kita simak, bagaimana tidak pengunjung gunung kawi selain masyarakat dengan tujuan berwisata dan berziarah ternyata terdapat pula sebagaian orang yang berkunjung ke wilayah tersebut untuk sebuah lagi pesugihan. Percaya ataupun tidak percaya hal inilah yang santer dibicarakan oleh masyarakat luas.

Pesugihan Gunung Kawi dan Para Pelaku

ilustrasi Pesugihan Gunung Kawi  Jawa Timur
BandarQ
Meskipun banyak orang yang tidak mempercayai hal seperti ini, namun pada kenyataanya masih ada orang-orang tertentu yang dengan sengaja mengunjungi tempat tersebut untuk melakukan ritual terkait dengan pesugihan gunung kawi. Meskipun demikian, perlu kita garis bawahi bahwa tidak semua pengunjung bertujuan untuk melakukan ritual di luar akal manusia tersebut, karena banyak pula para pengunjung yang datang benar-benar untuk berziarah guna mendekatkan diri pada Allah SWT dan mempertebal keimanan serta mengingat akan diri akan kematian yang hendak menjemput kita di suatu hari nanti.
 
Pada hari-hari tertentu seperti jumat legi yang diyakini sebagai hari dimana Eyang Jugo meninggal atau dalam bahasa jawa disebut dengan “geblak” menjadi hari yang sangat sakral dan padat peziarah berdatangan di makam Eyang Jugo. Selain hari tersebut konon tiap tanggal 12 tiap bulan suro dalam kalender jawa para pengunjung makam tersebut akan terlihat lebih ramai dibanging hari-hari biasa.
Selain para peziarah murni terdapat pula mereka yang dengan sengaja datang untuk melakukan sebuah ritual yang konon merupakan ritual pesugihan gunung kawi. Orang-orang tersebut biasanya melakukan ritual dengan mempersembahkan sesaji, membakar kemenyan/ dupa diiringi dengan meditasi di tempat tersebut dalam waktu tertentu, biasa hitungan jam maupun hari.
Sebagaimana makam-makam keramat pada umumnya terdapat juru kunci yang biasa membimbing dan memberikan informasi bagi para pegunjung. Inilah yang biasanya dijadikan oleh para pengunjung untuk membimbing mereka dalam melakukan ritualnya.
ilustrasi sesaji Pesugihan Gunung Kawi  Jawa Timur
AduQ
Konon dalam ritual pesugihan terdapat banyak syarat dan ketentuan dengan konsekwensi keberhasilan maupun kegagalan. Pada umumnya ritual yang biasa dilakukan yakni dengan mempersembahkan sesaji berupa minyak jafaron, minyak misik, apel, kembang setaman, nasi kuning, apel jin, dan lain sebagainya. Bahkan para laku ritual yang ekstrim akan menyajikan ayam cemani, burung gagak berwarna hitam, dll untuk mewujudkan keinginan mendapatkan pesugihan gunung kawi
Entah dari mana sumber maupun nara sumber yang menyebutkan demikian di atas. Di samping hal tersebut para peziarah yang kerap mengunjungi makam di wilayah gunung kawi juga ada yang bercerita bahwa hal dan ritual semacam itu tidak lazim dilakukan di makam Eyang Jugo karena menurut pengalaman beliau peziarah yang dalam masyarakat sekitar kerap disebut dengan ngalap berkah biasanya tunduk dan patuh dengan ritual yang dipimpin langsung oleh para juru kunci makam tersebut.
Disamping hal tersebut memang terdapat kepercayaan pengunjung akan pohon yang berada di sekitar makan yang kerap disebut dengan pohon dewandaru. Dari pohon inilah yang kemudian diyakni memiliki fungsi sebagai penglaris dan mendatangkan rezeki. Konon daun dan buah pohon dewa ndaru ini kerap dijadikan sebagai benda tuah bagi para peziarah yang mempercayainya.Capsasusun
Daun dan buah pohon dewa ndaru yang bertuah yakni buah dan daun yang jatuh dengan sendirinya, biasanya benda tersebut oleh para peziarah diambil dan dibawa pulang untuk disimpan baik dalam rumah, dompet, maupun tempat-tempat tertentu. Mungkin karena ini pula yang kemudian kompleks pemakaman gunung kawi terkenal sebagai tempat mencari pesugihan gunung kawi.
Semoga uraian singkat mengenai pesugihan gunung kawi di atas dapat memberikan informasi dan gambaran kita terhadap tempat dan ritual yang biasa dilakukan oleh para laku pesugihan. Disamping hal tersebut tetaplah berpegang teguh dalam keimannan kita karena kita tidak tahu apakah kebenaran itu terdapat pada apa yang kita yakini atau justru pada apa yang kita acuhkan. Bagi penulis pribadi yang menganut ajaran islam tentu hal yang sah dan wajar berziarah ke makam siapa saja asal dengan niat dan tujuan serta tuntunan sesuai syari’at.Selanjutnya

Kisah Cinta Presiden Soekarno dan 9 Istrinya

Kategori Dunia: TrueStory
Kisah Cinta Romantis Presiden Soekarno dan 9 Istrinya. Tidak diragukan lagi, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, memang memiliki kharisma yang luar biasa. Kharismanya yang begitu kuat tidak hanya membuat warga Indonesia mencintainya, namun juga membuat para pemimpin asing menjadi segan kepadanya. Ternyata, kharisma tersebut juga berhasil menarik perhatian banyak wanita. (Baca juga: Biografi dan Sejarah Kehidupan Presiden Soekarno)
Selain kharisma, Soekarno juga memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas, juga didukung dengan wajah yang tampan, sehingga banyak sekali wanita yang tertarik padanya. Selain itu, Bung Karno juga dikenal sebagai pria yang tampan, selalu bersikap sopan dan lembut kepada setiap wanita. Siapa saja wanita yang terpesona oleh sang pemimpin dan menjadi istrinya?
Berikut kisah cinta romantis presiden soekarno dengan 9 wanita yang pernah menjadi istri

Kisah Cinta Pertama Bung Karno dengan Oetari Tjokroaminoto

Oetari adalah istri pertama sekaligus putri sulung dari pemimpin Sarekat Islam, Said Tjokroaminoto. Said Tjokroaminoto adalah seorang tokoh cendikiawan yang juga pernah menjadi guru dari Soekarno. Kisah cinta Oetari dan Soekarno berlabuh di jenjang pernikahan ketika Soekarno berumur 20 dan Oetari berumur 16 tahun.
Hubungan Oetari dan Soekarno memang tidak begitu hangat. Karena sudah saling mengenal, mereka lebih tampak seperti adik dan kakak. Mereka menikah di Surabaya dan beberapa tahun setelah itu Soekarno pindah ke Bandung untuk melanjutkan studi. Tidak lama setelah studinya di Bandung, Soekarno menceraikan Oetari.

Kisah Cinta Sejati Soekarno dan Istri Paling – Inggit Ganarsih

Wanita kelahiran 17 Februari 1888 ini merupakan istri kedua dari Soekarno. Kala itu Soekarno tengah tinggal di sebuah rumah kost di Bandung. Ketika itu dia bertemu dengan sosok Inggit yang cantik dan teduh di tahun 1921. Mereka kemudian menikah dua tahun setelahnya.
Kala itu, Soekarno tengah berumur 20 tahun sementara Inggit berumur 33 tahun. Inggit sangat mencintai Soekarno hingga dia ikut kemanapun Soekarno berpindah-pindah. Namun ketika Soekarno bertemu dengan sosok Fatmawati dan ingin menikahinya juga, Inggit memutuskan untuk bercerai dari Soekarno karena tidak kuat dimadu.

Fatmawati, Cinta Bersemi Saat Bung Karno Dibuang

Fatmawati memiliki nama asli Fatimah. Wanita kelahiran 5 Februari 1923 ini bertemu ketika Soekarno sedang dalam masa pembuangan di Bengkulu. Gadis ini merupakan anak dari tokoh Muhamaddiyah di Bengkulu.
Setelah pernikahan mereka berusia 12 tahun, dua hari setelah Fatmawati melahirkan Guruh Soekarno Putra, Soekarno meminta izin dari Fatmawati untuk menikahi Hartini. Hal itu membuat Fatmawati sakit hati. Dia kemudian pergi menemui Inggit untuk meminta maaf karena pernah “merebut” Soekarno darinya. Dia bahkan mencium kaki Inggit sambil menangis. Inggitpun membalas dengan pelukan dan tangis haru.

Kisha Cinta Soekarna dan Hartini

Ketika dipinang oleh Soekarno, status Hartini adalah janda dengan lima orang anak. Ketika mereka akhirnya menikah, kala itu Hartini berusia 29 tahun. Karena saat itu Fatmawati telah dikenal luas sebagai Ibu Negara, Hartini mendapat banyak sekali kritikan dari media dan aktivis wanita yang lebih membela Fatmawati. Pernikahannya harus dia bayar mahal dengan nama baik yang tercoreng.
Wanita itu terus mendampingi Soekarno dalam keadaan suka dan duka, bahkan meski dia mengetahui bahwa setelah dia Soekarno masih mendekati banyak wanita lain. Dia berhasil mempertahankan pernikahannya dengan Soekarno. Di pangkuan wanita inilah Soekarno mengehembuskan nafas terakhirnya pada 21 Juni 1970.

Kartini Manoppo, Pramugari Cantik Pemikat Hati

Kartini Manoppo adalah istri kelima yang dinikahi Soekarno pada tahun 1959. Bung Karno jatuh cinta pada Kartini karena melihat sebuah lukisan yang objeknya tidak lain dan tidak bukan adalah Kartini, yang sempat menjadi pramugari Garuda Indonesia. Wanita asal Bolaang ini memang datang dari keluarga terdidik dan terhormat.
Hal tersebut membuat Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Soekarno. Bung Karno dan Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Totok Suryawan Sukarno yang lahir pada tahun 1967.

Kisah Cinta Soekarno dan Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto)

Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang dilahirkan di Tokyo 6 Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto. Ketika menikah dengan Sang Proklamator, Dewi tengah menginjak usia 19 tahun. Namun menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan hidup selama 10 tahun di Perancis. Pada 1983, Dewi kembali ke Indonesia.
Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno dia pergi ke berbagai negara seperti Swiss, Perancis dan Amerika Serikat. Pada 2008, Dewi memutuskan untuk menetap di Shibuya, Jepang. Soekarno dan Dewi memiliki puteri tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.

Kisah Cinta Soekarno dan Haryati

Haryati adalah seorang penari istana sekaligus staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Karena profesinya itu, Haryato menjadi dekat dengan sang proklamator. Soekarnopun terus menerus berusaha memikat hati Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.
Pernikahan Soekarno dan Hayati berlangsung pada 21 Mei 1963. Namun, pernikahan mereka hanya berlangsung selama 2 tahun. Soekarno menceraikan Haryati karena alasan tidak ada kecocokan antara keduanya. Ketika itu pula, Soekarno tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.

Kisah Cinta Soekarno dan Yurike Sanger

Soekarno bertemu Yurike pada tahun 1963 dan kala itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar SMA. Meski rentang usia antar keduanya cukup jauh, namun hal itu tidak menyurutkan niat Soekarno untuk memberi perhatian pada Yurike. Dia mengirimi sang gadis belia surat cinta dan bahkan menghadiahinya dengan kalung. Akhirnya mereka berdua menikah pada tahun 1964.
Pernikahan mereka berjalan singkat karena pada 1967 Bung Karno dimakzulkan secara de facto sebagai presiden. Ketika itu Soekarno meminta Yurike untuk meminta cerai karena kondisi Soekarno yang kurang baik. Maka mereka berdua bercerai baik-baik.

Kisah Cinta Soekarno dan Heldy Djafar

Gadis kelahiran Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini masih berusia 18 tahun ketika Soekarno menikahinya. Sementara, Soekarno sendiri telah berusia 65 tahun. Dia merupakan istri kesembilan dari Soekarno.
Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun. Heldy sempat meminta cerai karena situasi Indonesia dan posisi politik Bung Karno makin tidak menentu. Namun Bung Karno bersikeras bahwa hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Akhirnya, Heldi yang kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansya Noor.
Itulah beberapa kisah cinta presiden soekarno dengan istri-istrinya . Beberapa dari kisah cinta itu bertahan selama berpuluh tahun hingga akhir hayat. Namun beberapa lainnya hanya seumur jagung.
Hingga saat ini, masih beredar banyak sekali teori dan gosip tentang berapa banyak jumlah istri Soekarno. Namun, sepanjang yang dicatat sejarah, sembilan wanita inilah yang pernah mengisi hidup Sang Putera Fajar. (Sumber: Forum Merdeka.com)
- See more at: http://duniabaca.com/kisah-cinta-presiden-soekarno-dan-9-istrinya.html#sthash.SoyMfLp4.dpuf

Kisah Cinta Presiden Soekarno dan 9 Istrinya

Kategori Dunia: TrueStory
Kisah Cinta Romantis Presiden Soekarno dan 9 Istrinya. Tidak diragukan lagi, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, memang memiliki kharisma yang luar biasa. Kharismanya yang begitu kuat tidak hanya membuat warga Indonesia mencintainya, namun juga membuat para pemimpin asing menjadi segan kepadanya. Ternyata, kharisma tersebut juga berhasil menarik perhatian banyak wanita. (Baca juga: Biografi dan Sejarah Kehidupan Presiden Soekarno)
Selain kharisma, Soekarno juga memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas, juga didukung dengan wajah yang tampan, sehingga banyak sekali wanita yang tertarik padanya. Selain itu, Bung Karno juga dikenal sebagai pria yang tampan, selalu bersikap sopan dan lembut kepada setiap wanita. Siapa saja wanita yang terpesona oleh sang pemimpin dan menjadi istrinya?
Berikut kisah cinta romantis presiden soekarno dengan 9 wanita yang pernah menjadi istri

Kisah Cinta Pertama Bung Karno dengan Oetari Tjokroaminoto

Oetari adalah istri pertama sekaligus putri sulung dari pemimpin Sarekat Islam, Said Tjokroaminoto. Said Tjokroaminoto adalah seorang tokoh cendikiawan yang juga pernah menjadi guru dari Soekarno. Kisah cinta Oetari dan Soekarno berlabuh di jenjang pernikahan ketika Soekarno berumur 20 dan Oetari berumur 16 tahun.
Hubungan Oetari dan Soekarno memang tidak begitu hangat. Karena sudah saling mengenal, mereka lebih tampak seperti adik dan kakak. Mereka menikah di Surabaya dan beberapa tahun setelah itu Soekarno pindah ke Bandung untuk melanjutkan studi. Tidak lama setelah studinya di Bandung, Soekarno menceraikan Oetari.

Kisah Cinta Sejati Soekarno dan Istri Paling – Inggit Ganarsih

Wanita kelahiran 17 Februari 1888 ini merupakan istri kedua dari Soekarno. Kala itu Soekarno tengah tinggal di sebuah rumah kost di Bandung. Ketika itu dia bertemu dengan sosok Inggit yang cantik dan teduh di tahun 1921. Mereka kemudian menikah dua tahun setelahnya.
Kala itu, Soekarno tengah berumur 20 tahun sementara Inggit berumur 33 tahun. Inggit sangat mencintai Soekarno hingga dia ikut kemanapun Soekarno berpindah-pindah. Namun ketika Soekarno bertemu dengan sosok Fatmawati dan ingin menikahinya juga, Inggit memutuskan untuk bercerai dari Soekarno karena tidak kuat dimadu.

Fatmawati, Cinta Bersemi Saat Bung Karno Dibuang

Fatmawati memiliki nama asli Fatimah. Wanita kelahiran 5 Februari 1923 ini bertemu ketika Soekarno sedang dalam masa pembuangan di Bengkulu. Gadis ini merupakan anak dari tokoh Muhamaddiyah di Bengkulu.
Setelah pernikahan mereka berusia 12 tahun, dua hari setelah Fatmawati melahirkan Guruh Soekarno Putra, Soekarno meminta izin dari Fatmawati untuk menikahi Hartini. Hal itu membuat Fatmawati sakit hati. Dia kemudian pergi menemui Inggit untuk meminta maaf karena pernah “merebut” Soekarno darinya. Dia bahkan mencium kaki Inggit sambil menangis. Inggitpun membalas dengan pelukan dan tangis haru.

Kisha Cinta Soekarna dan Hartini

Ketika dipinang oleh Soekarno, status Hartini adalah janda dengan lima orang anak. Ketika mereka akhirnya menikah, kala itu Hartini berusia 29 tahun. Karena saat itu Fatmawati telah dikenal luas sebagai Ibu Negara, Hartini mendapat banyak sekali kritikan dari media dan aktivis wanita yang lebih membela Fatmawati. Pernikahannya harus dia bayar mahal dengan nama baik yang tercoreng.
Wanita itu terus mendampingi Soekarno dalam keadaan suka dan duka, bahkan meski dia mengetahui bahwa setelah dia Soekarno masih mendekati banyak wanita lain. Dia berhasil mempertahankan pernikahannya dengan Soekarno. Di pangkuan wanita inilah Soekarno mengehembuskan nafas terakhirnya pada 21 Juni 1970.

Kartini Manoppo, Pramugari Cantik Pemikat Hati

Kartini Manoppo adalah istri kelima yang dinikahi Soekarno pada tahun 1959. Bung Karno jatuh cinta pada Kartini karena melihat sebuah lukisan yang objeknya tidak lain dan tidak bukan adalah Kartini, yang sempat menjadi pramugari Garuda Indonesia. Wanita asal Bolaang ini memang datang dari keluarga terdidik dan terhormat.
Hal tersebut membuat Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Soekarno. Bung Karno dan Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Totok Suryawan Sukarno yang lahir pada tahun 1967.

Kisah Cinta Soekarno dan Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto)

Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang dilahirkan di Tokyo 6 Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto. Ketika menikah dengan Sang Proklamator, Dewi tengah menginjak usia 19 tahun. Namun menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan hidup selama 10 tahun di Perancis. Pada 1983, Dewi kembali ke Indonesia.
Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno dia pergi ke berbagai negara seperti Swiss, Perancis dan Amerika Serikat. Pada 2008, Dewi memutuskan untuk menetap di Shibuya, Jepang. Soekarno dan Dewi memiliki puteri tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.

Kisah Cinta Soekarno dan Haryati

Haryati adalah seorang penari istana sekaligus staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Karena profesinya itu, Haryato menjadi dekat dengan sang proklamator. Soekarnopun terus menerus berusaha memikat hati Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.
Pernikahan Soekarno dan Hayati berlangsung pada 21 Mei 1963. Namun, pernikahan mereka hanya berlangsung selama 2 tahun. Soekarno menceraikan Haryati karena alasan tidak ada kecocokan antara keduanya. Ketika itu pula, Soekarno tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.

Kisah Cinta Soekarno dan Yurike Sanger

Soekarno bertemu Yurike pada tahun 1963 dan kala itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar SMA. Meski rentang usia antar keduanya cukup jauh, namun hal itu tidak menyurutkan niat Soekarno untuk memberi perhatian pada Yurike. Dia mengirimi sang gadis belia surat cinta dan bahkan menghadiahinya dengan kalung. Akhirnya mereka berdua menikah pada tahun 1964.
Pernikahan mereka berjalan singkat karena pada 1967 Bung Karno dimakzulkan secara de facto sebagai presiden. Ketika itu Soekarno meminta Yurike untuk meminta cerai karena kondisi Soekarno yang kurang baik. Maka mereka berdua bercerai baik-baik.

Kisah Cinta Soekarno dan Heldy Djafar

Gadis kelahiran Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini masih berusia 18 tahun ketika Soekarno menikahinya. Sementara, Soekarno sendiri telah berusia 65 tahun. Dia merupakan istri kesembilan dari Soekarno.
Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun. Heldy sempat meminta cerai karena situasi Indonesia dan posisi politik Bung Karno makin tidak menentu. Namun Bung Karno bersikeras bahwa hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Akhirnya, Heldi yang kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansya Noor.
Itulah beberapa kisah cinta presiden soekarno dengan istri-istrinya . Beberapa dari kisah cinta itu bertahan selama berpuluh tahun hingga akhir hayat. Namun beberapa lainnya hanya seumur jagung.
Hingga saat ini, masih beredar banyak sekali teori dan gosip tentang berapa banyak jumlah istri Soekarno. Namun, sepanjang yang dicatat sejarah, sembilan wanita inilah yang pernah mengisi hidup Sang Putera Fajar. (Sumber: Forum Merdeka.com)
- See more at: http://duniabaca.com/kisah-cinta-presiden-soekarno-dan-9-istrinya.html#sthash.SoyMfLp4.dpuf

Kisah Cinta Presiden Soekarno dan 9 Istrinya

Kategori Dunia: TrueStory
Kisah Cinta Romantis Presiden Soekarno dan 9 Istrinya. Tidak diragukan lagi, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, memang memiliki kharisma yang luar biasa. Kharismanya yang begitu kuat tidak hanya membuat warga Indonesia mencintainya, namun juga membuat para pemimpin asing menjadi segan kepadanya. Ternyata, kharisma tersebut juga berhasil menarik perhatian banyak wanita. (Baca juga: Biografi dan Sejarah Kehidupan Presiden Soekarno)
Selain kharisma, Soekarno juga memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas, juga didukung dengan wajah yang tampan, sehingga banyak sekali wanita yang tertarik padanya. Selain itu, Bung Karno juga dikenal sebagai pria yang tampan, selalu bersikap sopan dan lembut kepada setiap wanita. Siapa saja wanita yang terpesona oleh sang pemimpin dan menjadi istrinya?
Berikut kisah cinta romantis presiden soekarno dengan 9 wanita yang pernah menjadi istri

Kisah Cinta Pertama Bung Karno dengan Oetari Tjokroaminoto

Oetari adalah istri pertama sekaligus putri sulung dari pemimpin Sarekat Islam, Said Tjokroaminoto. Said Tjokroaminoto adalah seorang tokoh cendikiawan yang juga pernah menjadi guru dari Soekarno. Kisah cinta Oetari dan Soekarno berlabuh di jenjang pernikahan ketika Soekarno berumur 20 dan Oetari berumur 16 tahun.
Hubungan Oetari dan Soekarno memang tidak begitu hangat. Karena sudah saling mengenal, mereka lebih tampak seperti adik dan kakak. Mereka menikah di Surabaya dan beberapa tahun setelah itu Soekarno pindah ke Bandung untuk melanjutkan studi. Tidak lama setelah studinya di Bandung, Soekarno menceraikan Oetari.

Kisah Cinta Sejati Soekarno dan Istri Paling – Inggit Ganarsih

Wanita kelahiran 17 Februari 1888 ini merupakan istri kedua dari Soekarno. Kala itu Soekarno tengah tinggal di sebuah rumah kost di Bandung. Ketika itu dia bertemu dengan sosok Inggit yang cantik dan teduh di tahun 1921. Mereka kemudian menikah dua tahun setelahnya.
Kala itu, Soekarno tengah berumur 20 tahun sementara Inggit berumur 33 tahun. Inggit sangat mencintai Soekarno hingga dia ikut kemanapun Soekarno berpindah-pindah. Namun ketika Soekarno bertemu dengan sosok Fatmawati dan ingin menikahinya juga, Inggit memutuskan untuk bercerai dari Soekarno karena tidak kuat dimadu.

Fatmawati, Cinta Bersemi Saat Bung Karno Dibuang

Fatmawati memiliki nama asli Fatimah. Wanita kelahiran 5 Februari 1923 ini bertemu ketika Soekarno sedang dalam masa pembuangan di Bengkulu. Gadis ini merupakan anak dari tokoh Muhamaddiyah di Bengkulu.
Setelah pernikahan mereka berusia 12 tahun, dua hari setelah Fatmawati melahirkan Guruh Soekarno Putra, Soekarno meminta izin dari Fatmawati untuk menikahi Hartini. Hal itu membuat Fatmawati sakit hati. Dia kemudian pergi menemui Inggit untuk meminta maaf karena pernah “merebut” Soekarno darinya. Dia bahkan mencium kaki Inggit sambil menangis. Inggitpun membalas dengan pelukan dan tangis haru.

Kisha Cinta Soekarna dan Hartini

Ketika dipinang oleh Soekarno, status Hartini adalah janda dengan lima orang anak. Ketika mereka akhirnya menikah, kala itu Hartini berusia 29 tahun. Karena saat itu Fatmawati telah dikenal luas sebagai Ibu Negara, Hartini mendapat banyak sekali kritikan dari media dan aktivis wanita yang lebih membela Fatmawati. Pernikahannya harus dia bayar mahal dengan nama baik yang tercoreng.
Wanita itu terus mendampingi Soekarno dalam keadaan suka dan duka, bahkan meski dia mengetahui bahwa setelah dia Soekarno masih mendekati banyak wanita lain. Dia berhasil mempertahankan pernikahannya dengan Soekarno. Di pangkuan wanita inilah Soekarno mengehembuskan nafas terakhirnya pada 21 Juni 1970.

Kartini Manoppo, Pramugari Cantik Pemikat Hati

Kartini Manoppo adalah istri kelima yang dinikahi Soekarno pada tahun 1959. Bung Karno jatuh cinta pada Kartini karena melihat sebuah lukisan yang objeknya tidak lain dan tidak bukan adalah Kartini, yang sempat menjadi pramugari Garuda Indonesia. Wanita asal Bolaang ini memang datang dari keluarga terdidik dan terhormat.
Hal tersebut membuat Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Soekarno. Bung Karno dan Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Totok Suryawan Sukarno yang lahir pada tahun 1967.

Kisah Cinta Soekarno dan Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto)

Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang dilahirkan di Tokyo 6 Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto. Ketika menikah dengan Sang Proklamator, Dewi tengah menginjak usia 19 tahun. Namun menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan hidup selama 10 tahun di Perancis. Pada 1983, Dewi kembali ke Indonesia.
Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno dia pergi ke berbagai negara seperti Swiss, Perancis dan Amerika Serikat. Pada 2008, Dewi memutuskan untuk menetap di Shibuya, Jepang. Soekarno dan Dewi memiliki puteri tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.

Kisah Cinta Soekarno dan Haryati

Haryati adalah seorang penari istana sekaligus staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Karena profesinya itu, Haryato menjadi dekat dengan sang proklamator. Soekarnopun terus menerus berusaha memikat hati Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.
Pernikahan Soekarno dan Hayati berlangsung pada 21 Mei 1963. Namun, pernikahan mereka hanya berlangsung selama 2 tahun. Soekarno menceraikan Haryati karena alasan tidak ada kecocokan antara keduanya. Ketika itu pula, Soekarno tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.

Kisah Cinta Soekarno dan Yurike Sanger

Soekarno bertemu Yurike pada tahun 1963 dan kala itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar SMA. Meski rentang usia antar keduanya cukup jauh, namun hal itu tidak menyurutkan niat Soekarno untuk memberi perhatian pada Yurike. Dia mengirimi sang gadis belia surat cinta dan bahkan menghadiahinya dengan kalung. Akhirnya mereka berdua menikah pada tahun 1964.
Pernikahan mereka berjalan singkat karena pada 1967 Bung Karno dimakzulkan secara de facto sebagai presiden. Ketika itu Soekarno meminta Yurike untuk meminta cerai karena kondisi Soekarno yang kurang baik. Maka mereka berdua bercerai baik-baik.

Kisah Cinta Soekarno dan Heldy Djafar

Gadis kelahiran Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini masih berusia 18 tahun ketika Soekarno menikahinya. Sementara, Soekarno sendiri telah berusia 65 tahun. Dia merupakan istri kesembilan dari Soekarno.
Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun. Heldy sempat meminta cerai karena situasi Indonesia dan posisi politik Bung Karno makin tidak menentu. Namun Bung Karno bersikeras bahwa hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Akhirnya, Heldi yang kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansya Noor.
Itulah beberapa kisah cinta presiden soekarno dengan istri-istrinya . Beberapa dari kisah cinta itu bertahan selama berpuluh tahun hingga akhir hayat. Namun beberapa lainnya hanya seumur jagung.
Hingga saat ini, masih beredar banyak sekali teori dan gosip tentang berapa banyak jumlah istri Soekarno. Namun, sepanjang yang dicatat sejarah, sembilan wanita inilah yang pernah mengisi hidup Sang Putera Fajar. (Sumber: Forum Merdeka.com)
- See more at: http://duniabaca.com/kisah-cinta-presiden-soekarno-dan-9-istrinya.html#sthash.SoyMfLp4.dpuf

Kisah Cinta Presiden Soekarno dan 9 Istrinya

Kategori Dunia: TrueStory
Kisah Cinta Romantis Presiden Soekarno dan 9 Istrinya. Tidak diragukan lagi, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, memang memiliki kharisma yang luar biasa. Kharismanya yang begitu kuat tidak hanya membuat warga Indonesia mencintainya, namun juga membuat para pemimpin asing menjadi segan kepadanya. Ternyata, kharisma tersebut juga berhasil menarik perhatian banyak wanita. (Baca juga: Biografi dan Sejarah Kehidupan Presiden Soekarno)
Selain kharisma, Soekarno juga memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas, juga didukung dengan wajah yang tampan, sehingga banyak sekali wanita yang tertarik padanya. Selain itu, Bung Karno juga dikenal sebagai pria yang tampan, selalu bersikap sopan dan lembut kepada setiap wanita. Siapa saja wanita yang terpesona oleh sang pemimpin dan menjadi istrinya?
Berikut kisah cinta romantis presiden soekarno dengan 9 wanita yang pernah menjadi istri

Kisah Cinta Pertama Bung Karno dengan Oetari Tjokroaminoto

Oetari adalah istri pertama sekaligus putri sulung dari pemimpin Sarekat Islam, Said Tjokroaminoto. Said Tjokroaminoto adalah seorang tokoh cendikiawan yang juga pernah menjadi guru dari Soekarno. Kisah cinta Oetari dan Soekarno berlabuh di jenjang pernikahan ketika Soekarno berumur 20 dan Oetari berumur 16 tahun.
Hubungan Oetari dan Soekarno memang tidak begitu hangat. Karena sudah saling mengenal, mereka lebih tampak seperti adik dan kakak. Mereka menikah di Surabaya dan beberapa tahun setelah itu Soekarno pindah ke Bandung untuk melanjutkan studi. Tidak lama setelah studinya di Bandung, Soekarno menceraikan Oetari.

Kisah Cinta Sejati Soekarno dan Istri Paling – Inggit Ganarsih

Wanita kelahiran 17 Februari 1888 ini merupakan istri kedua dari Soekarno. Kala itu Soekarno tengah tinggal di sebuah rumah kost di Bandung. Ketika itu dia bertemu dengan sosok Inggit yang cantik dan teduh di tahun 1921. Mereka kemudian menikah dua tahun setelahnya.
Kala itu, Soekarno tengah berumur 20 tahun sementara Inggit berumur 33 tahun. Inggit sangat mencintai Soekarno hingga dia ikut kemanapun Soekarno berpindah-pindah. Namun ketika Soekarno bertemu dengan sosok Fatmawati dan ingin menikahinya juga, Inggit memutuskan untuk bercerai dari Soekarno karena tidak kuat dimadu.

Fatmawati, Cinta Bersemi Saat Bung Karno Dibuang

Fatmawati memiliki nama asli Fatimah. Wanita kelahiran 5 Februari 1923 ini bertemu ketika Soekarno sedang dalam masa pembuangan di Bengkulu. Gadis ini merupakan anak dari tokoh Muhamaddiyah di Bengkulu.
Setelah pernikahan mereka berusia 12 tahun, dua hari setelah Fatmawati melahirkan Guruh Soekarno Putra, Soekarno meminta izin dari Fatmawati untuk menikahi Hartini. Hal itu membuat Fatmawati sakit hati. Dia kemudian pergi menemui Inggit untuk meminta maaf karena pernah “merebut” Soekarno darinya. Dia bahkan mencium kaki Inggit sambil menangis. Inggitpun membalas dengan pelukan dan tangis haru.

Kisha Cinta Soekarna dan Hartini

Ketika dipinang oleh Soekarno, status Hartini adalah janda dengan lima orang anak. Ketika mereka akhirnya menikah, kala itu Hartini berusia 29 tahun. Karena saat itu Fatmawati telah dikenal luas sebagai Ibu Negara, Hartini mendapat banyak sekali kritikan dari media dan aktivis wanita yang lebih membela Fatmawati. Pernikahannya harus dia bayar mahal dengan nama baik yang tercoreng.
Wanita itu terus mendampingi Soekarno dalam keadaan suka dan duka, bahkan meski dia mengetahui bahwa setelah dia Soekarno masih mendekati banyak wanita lain. Dia berhasil mempertahankan pernikahannya dengan Soekarno. Di pangkuan wanita inilah Soekarno mengehembuskan nafas terakhirnya pada 21 Juni 1970.

Kartini Manoppo, Pramugari Cantik Pemikat Hati

Kartini Manoppo adalah istri kelima yang dinikahi Soekarno pada tahun 1959. Bung Karno jatuh cinta pada Kartini karena melihat sebuah lukisan yang objeknya tidak lain dan tidak bukan adalah Kartini, yang sempat menjadi pramugari Garuda Indonesia. Wanita asal Bolaang ini memang datang dari keluarga terdidik dan terhormat.
Hal tersebut membuat Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Soekarno. Bung Karno dan Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Totok Suryawan Sukarno yang lahir pada tahun 1967.

Kisah Cinta Soekarno dan Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto)

Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang dilahirkan di Tokyo 6 Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto. Ketika menikah dengan Sang Proklamator, Dewi tengah menginjak usia 19 tahun. Namun menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan hidup selama 10 tahun di Perancis. Pada 1983, Dewi kembali ke Indonesia.
Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno dia pergi ke berbagai negara seperti Swiss, Perancis dan Amerika Serikat. Pada 2008, Dewi memutuskan untuk menetap di Shibuya, Jepang. Soekarno dan Dewi memiliki puteri tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.

Kisah Cinta Soekarno dan Haryati

Haryati adalah seorang penari istana sekaligus staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Karena profesinya itu, Haryato menjadi dekat dengan sang proklamator. Soekarnopun terus menerus berusaha memikat hati Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.
Pernikahan Soekarno dan Hayati berlangsung pada 21 Mei 1963. Namun, pernikahan mereka hanya berlangsung selama 2 tahun. Soekarno menceraikan Haryati karena alasan tidak ada kecocokan antara keduanya. Ketika itu pula, Soekarno tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.

Kisah Cinta Soekarno dan Yurike Sanger

Soekarno bertemu Yurike pada tahun 1963 dan kala itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar SMA. Meski rentang usia antar keduanya cukup jauh, namun hal itu tidak menyurutkan niat Soekarno untuk memberi perhatian pada Yurike. Dia mengirimi sang gadis belia surat cinta dan bahkan menghadiahinya dengan kalung. Akhirnya mereka berdua menikah pada tahun 1964.
Pernikahan mereka berjalan singkat karena pada 1967 Bung Karno dimakzulkan secara de facto sebagai presiden. Ketika itu Soekarno meminta Yurike untuk meminta cerai karena kondisi Soekarno yang kurang baik. Maka mereka berdua bercerai baik-baik.

Kisah Cinta Soekarno dan Heldy Djafar

Gadis kelahiran Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini masih berusia 18 tahun ketika Soekarno menikahinya. Sementara, Soekarno sendiri telah berusia 65 tahun. Dia merupakan istri kesembilan dari Soekarno.
Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun. Heldy sempat meminta cerai karena situasi Indonesia dan posisi politik Bung Karno makin tidak menentu. Namun Bung Karno bersikeras bahwa hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Akhirnya, Heldi yang kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansya Noor.
Itulah beberapa kisah cinta presiden soekarno dengan istri-istrinya . Beberapa dari kisah cinta itu bertahan selama berpuluh tahun hingga akhir hayat. Namun beberapa lainnya hanya seumur jagung.
Hingga saat ini, masih beredar banyak sekali teori dan gosip tentang berapa banyak jumlah istri Soekarno. Namun, sepanjang yang dicatat sejarah, sembilan wanita inilah yang pernah mengisi hidup Sang Putera Fajar. (Sumber: Forum Merdeka.com)
- See more at: http://duniabaca.com/kisah-cinta-presiden-soekarno-dan-9-istrinya.html#sthash.SoyMfLp4.dpuf